Tugas
ahli geologi minyak antara lain adalah mempelajari hal ikhwal kerak-bumi yang
memberikan petunjuk kemungkinan adanya jebakan-jebakan endapan minyak-bumi.
Minyak-bumi sendiri adalah senyawa hidrogen dan karbon bersama-sama dengan
ikutannya, baik yang berupa gas, cairan atau padatan. Hampir seluruh
minyak-bumi terdapat dalam sedimen laut.
Ini
memperkuat dugaan pendapat para ahli bahwa minyak-bumi memang berasal dari
bahan organik seperti adanya turunan porfi rin dan nitrogen. Bahan-bahan
organik ini dapat ditransformasikan menjadi minyak-bumi dengan bantuan mikroba,
panas-tekanan, reaksi katalitik, dan radioaktivitas (Core Lab, 1975)
Minyak
bumi, atau minyak (petroleum), berasal dari bahasa Yunani terdiri dari dua kata
petra yang berarti batuan (rock) dan oleum yang menunjukkan minyak (oil) yang
kalau digabung bisa diartikan secara bebas menjadi minyak batuan (rock oil).
Istilah ini pertama kali digunakan oleh akhli mineralogi bangsa Jerman bernama
Georgius Agricola. Sementara itu, bangsa Yunani sering juga menggunakan istilah
naphta sebagai sinonim petroleum, tetapi sekarang istilah ini hanya dijumpai di
kalangan bangsa Rusia dan Arab (Walters, 2011)
Semua
sistem minyak mengandung:
1.
Paling sedikit ada satu batuan penutup, sehingga memungkinkan terbentuknya
minyak dan terperas keluar dari batuan awalnya;
2. Saluran (biasanya berupa lapisan yang
permeabel atau patahan) tempat berlalunya minyak bermigrasi ke tempat lain;
3.
Batuan reservoar dengan porositas dan permeabilitas cukup baik yang
mampu
mengakumulasikan sejumlah minyak yang bernilai ekonomis;
4. Batuan kedap (permeabilitas rendah) dan
struktur yang menahan minyak bermigrasi dari tempat lain dan tertahan di dalam
batuan tersebut.Bagian atas dan bagian bawah dari minyak tersebut merupakan
fungsi dari kedalaman. Dalam cekungan yang sebenarnya, kedalaman ini tidak
seragam dan bervariasi tergantung pada (Walters, 2011): jenis bahan organiknya,
aliran panas regional dari batuan dasar, konduktivitas panas dari litologi yang
berbeda, dan sejarah penimbunannya (misalnya laju pengendapan, pengangkatan ke
atas, erosi, dan peristiwa yang ada waktu itu)
Batuan
induk minyak adalah batuan sedimen yang diendapkan di air, yang mengandung
cukup banyak bahan organik yang mampu membangkitkan pemerasan minyak dan/atau
gas yang banyak dan bernilai ekonomis sewaktu terpanasi. Lapisan yang kaya
bahan organik tersebut diendapkan sepanjang sejarah bumi, pada hampir seluruh
lingkungan geologi dan pada kebanyakan cekungan sedimen. Batuan induk hanya
mewakili sebagian kecil lapisan cekungan dan hanya terbentuk jika ada kondisi
khusus.
Ada
tiga faktor yang mengontrol pengendapan sedimen yang kaya bahan organik
tersebut yaitu produktivitas, pelarutan, dan terjaganya proses pembentukannya.
Produktivitas biologi menentukan jumlah mineral anorganik yang bercampur dengan
bahan organik. Sekali diendapkan, bahan-bahan organik tersebut harus terjaga
dalam bentuk yang kelak bisa menjadi pembangkit minyak.
Diperlukan
waktu rata-rata 1 sampai 2 juta tahun untuk pembentukan dan terjebaknya
minyak-bumi.dalam batuan dari masa Pra-Kambrium sampai Pleistosin (Core Lab,
1975). Minyak-bumi yang terjebak ini temperaturnya antara 100 sampai 350oF,
malah seringkali asal minyak-bumi tersebut berada di temperatur rendah (di
bawah 150oC). Sedangkan tekanannya bisa dari 1 atmosfi r saja, namun ada
kalanya yang malah bisa sampai mencapai 1000 atmosfir.
Pada
saat diagenesa, air diperas keluar dari sumbernya dalam sedimen yang membawa
serta beberapa ppm (part per million) hidrokarbon minyak. Berapa lama
bahan-bahan minyak dan gas ini menempuh perjalanan menuju jebakannya,
tergantung dari jarak yang ditempuhnya. Di antara jebakanjebakan tersebut ada
yang terbentuk sejak awal pada saat terjadinya perlapisan stratigrafi . Namun setiap
kali menghadapi halangan bergerak, apakah secara struktural, stratigtrafi ,
atau hidrodinamik, maka biasanya terjadilah penumpukan minyak-bumi di dalam
jebakan tersebut.
Proses
pembentukan struktur (Core Lab, 1975), misalnya antiklinal. Awalnya suatu
lapisan dapat tekanan ke arah dalam dari sekelilingnya dan lapisan tersebut
terlipat menjadi beberapa lipatan dan akhirnya dalam waktu yang sangat lama
setiap lipatan membentuk antiklinal terpisah sendiri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar