JENIS-JENIS
BATUAN SEDIMEN
Secara umum batuan sedimen dibedakan menjadi dua
berdasarkan ternetuknya, yakni :
1.bataun sedimen yang tidak mengalami pengangkutan
melainkan terbentuk dalam lembangan pengendanpan. tentu saja bila sedimen ini
yang terbentuk, maka sedimen ini dikenal sebagai sedimen autocthonous. yang
dimana yang termasuk disini adalah berupa batu kapur, evaporit dan laterit.
2. batuan sedimen yang mengalamai pengangkutan.
dalam hal ini material-material sedimen mengalami pengangkutan dari suatu
tempat ketempat yang lain. yakni kelingkungan pengendapan sedimen. tentu saja
hal ini dinamakan sebagai allochthonous.
Selain daripada pengelasan di atas, batuan sedimen dikelaskan kepada beberapa jenis, bergantung kepada cara dan proses
pembentukannya. antara kelas batuan sedimen yang utama ialah;
- Terrigenous (detrital
atau berklas / klastik - clastic). Batuan klastik merupakan
batuan yang puncanya berasal daripada suatu tempat lain, dan telah
diendapkan dalam lembangan baru setelah mengalami proses pengangkutan.
Antara nama batuan utama yang terdapat dalam kumpulan ini ialah;
- Konglomerat
atau breksia
- Batu
pasir
- Batu
lodak
- Syal
- Sedimen endapan
kimia / biokimia (Chemical/biochemical).
Batuan endapat kimia merupakan batuan yang terbentuk hasil daripada
pemendapan kimia daripada larutan, ataupun terdiri daripada endapan
hidupan bercangkang mineral karbonat atau bersilika atau berfosfat dan
lain-lain.. Antara batuan yang tergolong dalam kumpulan ini ialah;
- Evaporit
- Batuan
sedimen karbonat (batu kapur dan dolomit)
- Batuan
sedimen bersilika (rijang)
- Endapan
organik (batu arang)
- Batuan
volkanoklastik (Volcanoclastic rocks).
Batuan volkanoklastik yang berasal daripada aktiviti gunung berapi.
Debu-debu daripada aktiviti gunung berapi ini akan terendap seperti
sedimen yang lain. Antara batuan yang ada dalam kumpulan ini ialah;
- Batu
pasir bertuf
- Aglomerat
CONTOH BATUAN SEDIMEN BESERTA DESKRIPSNYA
1. BREKSI
Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse
yang terbentuk dari sementasifragmen – fragmenyang bersifat kasar dengan
ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen – fragmenini bersifat runcing
dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanyamerupakan fragmen yang
terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi,selain itu
fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.
Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau
campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.
Karakteristik : Breksi merupakan batuan sedimen
klastik yang memiliki ukuran butir yang cukup besar (diameter lebih dari dua
milimeter) dengan tersusun atas batuan dengan fragmen menyudut (tajam).
Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu itu bersama-sama.
Spesimen yang ditunjukkan di atas memiliki ukuran garis tengah sekitar dua inci (lima sentimeter).
Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu itu bersama-sama.
Spesimen yang ditunjukkan di atas memiliki ukuran garis tengah sekitar dua inci (lima sentimeter).
Warna
: merah kecoklatan, keemasan, coklat
Manfaat :
sebagai Hiasan Bisa, misalnya di ukir hingga halus membentuk vas bunga, meja
kecil, atau asbak.
2. KONGLOMERAT
Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu
memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan terdiri atas sejenis atau campuran
rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan
ini umumnya bulat atau agak membulat.
Pada konglomerat, terjadi proses transport pada
material-material penyusunnya yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki
bentuk yang membulat
Proses Terbentuk :Konglomerat merupakan suatu
bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang berbutir kasar, terdiri
atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih besar dari 2mm yang berada
ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan diperkuat &
dipadatkan lagi kerikil.
Dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.
Dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.
Warna
: berwarna warni
Manfaat
: Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir
rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon
(source rocks),
3. SANDSTONE
Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi
dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak
dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini
1/16 hingga 2 milimeter.
Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi.
Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.
Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi.
Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.
Proses Terbentuk :Batupasir
adalah suatu batuan sedimen klastik yang dimana partikel penyusunya kebanyakan
berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir dibentuk dari
butiran-butiran yang terbawa oleh pergerakan air, seperti ombak pada suatu
pantai atau saluran di suatu sungai.
Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batupasir tersebut. Batupasir paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus.
Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batupasir tersebut. Batupasir paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus.
Warna
: Coklat dan putih
Manfaat : Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu
kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai
material di dalam pembuatan gelas/kaca.
4. QUARTZ SANDSTONE
Quartz sandstone adalah batu pasir yang 90%
butirannya tersusun dari kuarsa. Butiran kuarsa dalam batu pasir ini memiliki
pemilahan yang baik dan ukuran butiran yang bulat karena terangkut hingga jarak
yang jauh. Sebagian besar jenis batu pasir ini ditemukan pada pantai dan gumuk
pasir.
5. ARKOSE
Arkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau
lebih kandungan feldspar. Sedimen yang menjadi asal mula dari Arkose ini
biasanya hanya mengalami sedikit perubahan secara kimia.Sebagian arkose juga
memiliki sedikit butiran-butiran yang bersifat coarse karena jarak pengangkutan
yang relatif pendek.
6. GRAYWACKE
Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir
yang 15% atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung,
sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu
gelap atau kehijauan.
7. SHALE
Shale adalah batuan sedimen yang memiliki tekstur
yang halus dengan ukuran butir 1/16 hingga 1/256 milimeter. Komposisi
mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral lempung, kuarsa, opal,
kalsedon, klorit, dan bijih besi. Shale dibedakan menjadi dua tipe batuan,
yaitu batu lanau dan batu lempung atau serpih. Batu lanau memiliki butiran yang
berukuran anara batu pasir dan batu serpih, sedangkan batu lempung memiliki
chiri khas mudah membelah dan bila dipanasi menjadi plastis.
8. LIMESTONE
Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen
yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit (CaCO3). Teksturnya
bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau oolit. Batu
gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses organisme atau karena
proses anorganik. Batu gamping dapat dibedakan menjadi batu gamping terumbu,
calcilutite, dan calcarenite.
9. CALCARENITE
Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2
milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau lebih material carbonate detritus,
yaitu material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit.
10. GAMPING TERUMBU
Batu Gamping terumbu terbentuk karena aktivitas dari
coral atau terumbu pada perairan yang hangat dan dangkal.
11. SALTSTONE
Saltstone terdiri dari mineral halite (NaCl) yang
terbentuk karena adanya penguapan yang biasanya terjadi pada air laut. Tekstur
dari batuan ini berbentuk kristalin.
12. GIPSUM
Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O).
Sama seperti dengan Saltstone, batuan ini terbentuk karena kandungan uap air
yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga berupa kristalin.
13. COAL
Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang
terbentuk dari kompaksi material yang berasal dari tumbuhan, baik berupa akar,
batang, maupun daun. Teksturnya amorf, berlapis, dan tebal.
Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik.
Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik.
14. BATU LEMPUNG
Proses Terjadinya :
Type utama batulempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan
lempung letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk
karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan
induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga
membentuk batu lempung.
Warna
: Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
Manfaat
: Dapat dijadikan kerajinan, seperti asbak, patung, celengan, dll.
Tempat
: Sering ditemukan di Pinggiran Sungai ataupun pinggiran danau.
Sangat baikkk dan membantu
BalasHapusMantap
BalasHapusMntp bgt
HapusSemangat buat web devnya
BalasHapus