Model
variogram ada berbagai macam, di antaranya adalah model
kubik, spherical, dan gaussian. Adapun bentuk tiap model tersebut sebagai
berikut:
1.
Model kubik:
Nilai c0 (nugget
effect ), Ck1, dan Ck2 merupakan parameter model kubik, dan h merupakan
jarak antar pengamatan.
Model ini memiliki
sifat parabolik di titik asal dan secara umum mirip dengan model gaussian,
kecuali bahwa model ini tidak diferensiabel secara tak terbatas,`
2.
Model spherical:
Nilai c0 (nugget
effect), cs—di mana c0+cs adalah sill, dan as (range)
merupakan nilai
parameter model
spherical, dan nilai h adalah jarak antar pengamatan.Atau lebih sederhana
Merupakan model yang
paling umum dipakai. Model ini menggunakan ekspresi polinomial yang sederhana dan
bentuknya sesuai dengan berbagai jenis fenomena yang diamati: Satu pertumbuhan
yang hampir linier sampai pada satu jarak tertentu, kemudian tercapai
stabilitas. Garis singgung (tangen) pada titik asal (origin) berpotongan dengan
sill pada satu titik dengan absis 2.akar 3
3.
Model gaussian:
Nilai cg (sill)
dan ag merupakan parameter model gaussian, dan h adalah jarak antar pengamatan.
4.
Model Nugget (Nugget effect)
Model ini berhubungan
dengan fenomena yang murni acak (white noise) dengan tanpa-korelasi antar
nilai-nilainya.
5.
Model eksponensial (Exponential
model)
Range (a) praktis untuk
model ini adalah 3a, karena nilai ini adalah jarak ketika nilai batas mencapai
95%. Garis singgung di titik asal memotong nilai sill pada satu titik dengan
absis a. Dibandingkan dengan model spherical, model eksponensial pada awalnya
meningkat lebih cepat tetapi hanya mengarah pada sill dan tidak betul-betul
mencapai nilai tersebut.
6.
Fungsi pangkat (Power functions)
(h) = C|h|α dengan 0 <α< 2 model
linier (h) = |h| adalah satu kasus khusus.
7.
Model efek lubang 2D (2D hole
effect model)
dengan r = h/2, r2 = h /
λ, dan J0 adalah fungsi Bessel. nilai λ mengatur magnitude efek lubang.
8.
Model sinus Cardinal (Cardinal sine
model)
dengan r = h/a. Model
ini termasuk model yang langka dengan sebuah efek lubang 3D, dan berhubungan
dengan struktur yang kontinyu.
9.
Model Prismato
Model Prismato-magnetic
Model
Prismato-gravimetric
Kedua model ini dipakai
untuk memodelkan jenis data anomali gravimetris atau magnetik.
Mantap
BalasHapus