LUMPUR PEMBORAN (DRILLING
FLUID, MUD)
Fluida pemboran merupakan suatu campuran cairan dari
beberapa komponen yang dapat terdiri dari : air (tawar atau asin), minyak,
tanah liat (clay), bahan-bahan kimia, gas, udara, busa maupun detergent. Di
lapangan fluida dikenal sebagai "lumpur" (mud). Lumpur pemboran
merupakan faktor yang penting serta sangat menentukan dalam mendukung
kesuksesan suatu operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan
dan biaya pemboran sangat tergantung pada kinerja lumpur pemboran. Fungsi
lumpur dalam suatu operasi pemboran antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengangkat
cutting ke permukaan.
2. Mendinginkan dan
melumasi bit dan drill string.
3. Memberi dinding
lubang bor dengan mud cake.
4. Mengontrol tekanan
formasi.
5. Membawa cutting
dan material-material pemberat pada suspensi bila sirkulasi lumpur dihentikan
sementara.
6. Melepaskan pasir
dan cutting dipermukaan.
7. Menahan sebagian
berat drill pipe dan cutting (bouyancy efect).
8. Mengurangi effek
negatif pada formasi.
9. Mendapatkan
informasi (mud log, sampel log).
10. Media logging.
Komposisi lumpur pemboran.
Komposisi lumpur pemboran ditentukan oleh kondisi
lubang bor dan jenis formasi yang ditembus oleh mata bor. Ada dua hal penting
dalam penentuan komposisi lumpur pemboran, yaitu :
Semakin ringan dan encer
suatu lumpur pemboran, semakin besar laju penembusannya.
Semakin berat dan kental
suatu lumpur pemboran, semakin mudah untuk mengontrol kondisi dibawah permukaan
separti masuknnya fluida formasi bertekanan tinggi (dikenal sebagai
"kick"). Bila keadaan ini tidak dapat diatasi maka akan menyebabkan
semburan liar (blowout).
Lumpur umumnya campuran dari tanah liat (clay),
biasanya bentonite, dan air yang digunakan untuk membawa cutting ke atas
permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan medium pendingin untuk pipa
pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting dalam pengendalian
sumur (well-control), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah
fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk
lapisan solid sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang berguna untuk
mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-loss).
Sistem yang paling penting di rig adalah sistem
sirkulasi lumpur pemboran. lumpur pemboran dipompakan ke dalam pipa bor yang
akan disemprotkan keluar melalui nozzle pada pahat dan kembali ke permukaan
melalui ruang antara pipa dan lubang. Lumpur pemboran akan mengangkat
potongan-potongan batu yang dibuat oleh pahat (disebut cuttings) ke permukaan.
Hal ini mencegah penumpukan serbuk bor di dasar lubang. selama pemboran, lubang
sumur selalu penuh terisi lumpur pemboran untuk mencegah mengalirnya fluida
seperti air, gas atau minyak dari batuan bawah tanah ke lubang sumur.
Jika minyak atau gas dapat mengalir ke permukaan saat
pemboran, akan menyebabkan kebakaran. Bahkan jika hanya air yang mengalir saja
dapat menggugurkan lubang dan membuat kita kehilangan sumur. dengan adanya
lumpur pemboran, fluida ini tertahan berada di dalam batuan. pemboran sumur di
lepas pantai hampir sama dengan pemboran di daratan. Untuk sumur wildcat di
lepas pantai, rig dinaikkan di atas barge, anjungan (platform) terapung, atau
kapal yang dapat berpindah. apabila lapangan lepas pantai sudah ditentukan,
anjungan (platform) produksi akan dipasang untuk membor sumur-sumur lainnya dan
memproduksi migas.
Karena lumpur pemboran menjaga agar migas tetap berada
di dalam batuan, cadangan migas bawah tanah pun dapat dibor tanpa mengindikasikan
adanya migas, sehingga diperlukan evaluasi sumur dengan cara menurunkan
peralatan rekam wireline. Truk alat rekam dipanggil, menurunkan tabung berisi
instrumen yang disebut sonde ke dalam lubang sumur. ketika sonde diangkat
keluar lubang, instrumen akan merekam secara elektrik, suara dan radioaktif
sifat-sifat batuan dan fluida yang dilaluinya. Pengukuran ini direkam pada
kertas panjang bergaris yang disebut well log. well log ini memberi informasi
tentang komposisi lapisan batuan, pori-pori, dan fluida yang mungkin ada di
dalamnya.
Dari hasil pembacaan well log, sumur dapat saja
ditutup dan ditinggalkan sebagai sumur kering atau diselesaikan untuk
diproduksikan. pemasangan pipa produksi adalah cara awal menyelesaikan sumur.
untuk memasang pipa, pipa baja panjang yang bergaris tengah besar (disebut
selubung atau casing) dimasukkan ke dalam sumur. Semen basah dipompakan ke
dalam ruang antara casing dan dinding sumur hingga mengeras untuk menjaga
lubang sumur. pada kebanyakan sumur, pemasangan casing bertahap yang disebut
casing program dilakukan sebagai berikut: bor sumur, pasang casing, bor lebih
dalam, pasang casing lagi, bor lebih dalam lagi, dan pasang casing lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar