MINYAKBUMI PADA PERMUKAAN


Dibeberapa tempat demikian pula di Indonesia, minyakbumi di permukaan ditemukan dalam bentuk rembesan (seep). Kadangkala rembesan ini tidak mempunyai nilai ekonomi tetapi merupakan petunjuk yang sangat penting bagi kemungkinan terdapatnya minyak di bawah permukaan. Berdasarkan gejala timbulnya minyak di permukaan, dapat dibagi menjadi yang masih aktif dan yang tidak aktif lagi (Koesoemadinata,1980).

Termasuk kategorimasih aktif yaitu minyak keluar bersama-sama dengan air atau merembes secara perlahan untuk kemudian membentuk suatu danau aspal, atau dapat pula keluar secara aktif dari suatu gunung api lumpur. Sedangkan yang termasuk tidak aktif lagi yaitu dapat berupa batu pasir yang dijenuhi oleh bitumina yang merupakan residu penguapan fraksi ringan dari suatu minyakbumi. Selain itu terdapatnya hidrokarbon padat seperti wurtzelit, elaterit dsb dapat diartikan sebagai rembesanyang tidak aktif lagi.

Link (1952) dalam Koesoemadinata (1980) memberikan suatu klasifikasi berbagai macam rembesan yang dapat terjadi pada suatu daerah, yaitu :
 Rembesan yang keluar dari homoklin dimana ujungnya telah tererosi atau tersingkap akan tetapi lapisan minyaknya belum sampai pada permukaan.

 Rembesan minyak yang berasosiasi dengan lapisan dan formasi tempat minyak tersebut terbentuk. Hal ini dikarenakan batuan induk (serpih misalnya) pengalami penghancuran dan akan membebaskan minyak dalam jumlah kecil sehingga indikasi dipermukaan sangat kecil.

 Rembesan minyak dan gas yang keluar dari akumulasi minyak yang besar dan telah tersingkap oleh erosi atau reservoirnya telah hancur akibat patahan dan lipatan. Rembesan macam inilah yang biasanya merupakan daerah rembesan yang terbesar di dunia.

 Rembesan minyak sepanjang bidang ketidakselarasan. Untuk hal ini mungkin terdapat banyak rembesan lain yang keluar atau memotong suatu bidang ketidakselarasan yang kemudian menjadi jalan utama dan alat pengumpul dari semua rembesan sehingga menjadi rembesan yang cukup besar.

 Rembesan yang berasosiasi dengan intrusi seperti gunung api lumpur, interusi batuan beku atau penusukan oleh kubah garam. Rembesan semacam ini bisa berasosiasi dengan reservoir yang telah hancur dibawahnya bisa juga tidak.


Adanya rembesan minyak memang tidak mutlak menunjukkan akan adanya reservoir dibawahnya. Namun bagaimanapun juga adanya rembesan harus diperhatikan dari segi eksplorasi dan eksploitasi minyakbumi karena paling tidak mengidikasikan bahwa batuan sedimen di daerah tersebut mampu membentuk minyakbumi, hanya saja harus dipelajari strukturnya lebih jauh. Selain itu puls adanya rembesan mungkin berasosiasi dengan suatu reservoir minyak dibawahnya yang mengalami kebocoran. Pentingnya rembesan minyak dalam cekungan minyakbumi dapat terlihat dari kenyataan bahwa cekungan sedimen penghasil minyak di dunia ini hampir semuanya ditandai dengan adanya rembesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa sih Peran Geofisikawan bagi dunia MIGAS????

Ilmu Geofisika berperan dalam membantu eksplorasi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi. Termasuk bahan tambang yang berada...