Namun
dari semua data hubungan fluida di dalam reservoir dapat diperkirakan secara
meyakinkan dan yang penting diantaranya adalah mengenai penyebaran air, minyak
dan gas di dalam reservoir tersebut. Dan tak kalah pentingnya untuk diketahui
adalah peranan air terutama sifat dari air formasi. Penyebaran vertical
daripada air, gas dan minyak ditentukan oleh sifat fasa tersebut, antara lain :
Berat
jenis, ini sangat dipengaruhi oleh kadar garam yang terlarut didalamnya.
Susunan kimia zat terlarut sangat mempengaruhi berat jenis air.Berat jenis air
formasi berkisar dari nilai 1,0 untuk air yang sangat tawar sampai 1,140 untuk
air formasi yang mengandung 210.000 ppm garam. Berat jenis minyakbumi dapat
berkisar dari 0,6 – 1,0 biasanya kurang dari 1,0. Berat jenis (specific
gravity) gas biasanya dinyatakan sebagai perbandingan terhadap kerapatan jenis
(density) udara. Berat jenis gas berkisar 0,061 – 0,965. Berat jenis gas jauh
lebih kecil dari minyakbumi. Daya larut masing-masing fluida/gas Gas dapat
larut dalam air dan daya larut gas rata-rata 20 kaki kubic setiap barrel pada
tekanan 5000 psi.
Daya
larut gas dalam minyakbumi lebih besar lagi dan biasanya berkisar dari beberapa
kaki kubik sampai ribuan kaki kubik untuk setiap barrel. Daya larut gas dalam
minyak ataupun air sangat tergantung daripada tekanannya, lebih besar tekanan lebih
besar pula daya larutnya sampai dicapai suatu titik penjenuhan. Sebagai akibat
sifat masing-masing jenis fluida maka pada umumnya dalam reservoir terdapat
suatu stratifikasi daripada air, minyak dan gas.
Kapilaritas,
besaran tekanan kapiler tergantung dari tegangan permukaan dan juga dari
pelengkungan bidang permukaannya. Derajat pelengkungan daripada permukaan
lengkung tersebut tergantung dari besar kecilnya pori batuan dan juga dari
jenis fluida yang ada.Tekanan kapiler didapatkan jika dua fluida yang tidak
dapat larut berada dalam persentuhan, hubungan tekanan kapiler ini dinyatakan
dalam pengertian tegangan permukaan, sudut sentuh dan radius daripada pipa
kapiler.
Dalam
keadaan pori jenuh air dan adanya tekanan kapiler maka untuk dapat masuknya gas
atau minyak ke dalam pori-pori diperlukan suatu tambahan tekanan yang dinamakan
tekanan masuk (entry pressure) dan tekanan penggeseran (displacement pressure).
Penjenuhan masing-masing fluida dalam batuan reservoir, di dalam suatu
reservoir jarang sekali minyak terdapat 100 % menjenuhi lapisan reservoir.Biasanya
air terdapat sebagai interstitial water yang berkisar dari beberapa persen
sampai kadang-kadang lebih dari 50 % tetapi biasanya antara 10 – 30 %.
Besarnya
penjenuhan air didalam reservoir minyak menentukan dapat tidaknya lapisan
minyak itu diproduksikan. Penjenuhan air dinyatakan sebagai Sw (water
saturation). Jika Sw lebih besar dari 50 % minyak masih dapat keluar akan
tetapi pada umumnya harus lebih kecil dari 50 %.Tekanan reservoir minyak dan
gas bumi terutama ditentukan oleh kedalamannya, makin dalam makin tinggi
temperaturnya. Dilain fihak nilai dari temperature ini ditentukan oleh gradient
panasbumi. Gradien panasbumi didefinisikan sebagai perbandingan antara
temperature formasi dikurang dengan temperature permukaan tahunan rata-rata dibagi
dengan kedalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar