Perkembangan Industri Minyak Bumi di Indonesia (Setelah Perang Kemerdekaan)


Perkembangan Industri Minyak Setelah Perang Kemerdekaan

Pada revolusi fisik yang terjadi tahun 1945-1950 terjadilah pengambilalihan semua instalasi minyak oleh negara Republik Indonesia. Pada tahun 1945 didirikan P.T Minyak Nasional Rakyat yang pada tahun 1954 berubah menjadi Perusahaan Tambang Minyak Sumatera Utara. Pada tahun 1957 didirikan P.T Permina oleh Kolonel Ibnu Sutuwo yang kemudian menjadi P.N Permina pada tahun 1960. Pada tahun 1959 Nederlandsche Indische Aardolie Maatschappij menjelma menjadi P.T Permindo yang kemudian pada tahun 1961 menjadi P.N Pertamin.

Pada waktu itu juga di Jawa Timur dan Jawa Tengah telah berdiri Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia yang kemudian menjelma menjadi P.N Permigan dan setelah tahun 1965 dilikuidasi dan diambillah oleh P.N Permina. Pada tahun 1961 sistem konsesi perusahaan asing dihapuskan dan diganti dengan sistem kontrak karya. Pada tahun 1964 perusahaan SPCO diserahkan kepada P.N Permina.

Tahun 1965 merupakan sejarah baru dalam perminyakan Indonesia dengandibelinya seluruh kekayaan Bataafsche Petroleum Maatschappij – Shell oleh P.N Permina. Pada tahun itu seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah konsesi P.N Permina dan P.N Pertamin dan dimulainya sistem kontrak bagi hasil (production sharing). Perusahaan asing hanya bisa bergerak sebagai kontrakor saja dengan hasil produksi minyak dibagikan dan bukan dalam bentuk pembayaran royalti. Sejak tahun 1967 eksplorasi besar-besaran dilakukan oleh P.N Pertamin dan P.N Permina baik di darat maupun di laut yang bekerja sama dengan asing. Tahun 1966 P.N Pertamin dan P.N Permina digabung menjadi P.N Pertamina yang kemudian merupakan satu-satunya perusahaan minyak nasional.


Tahun 1969 merupakan tahun yang sangat penting karena ditemukannya lapangan minyak lepas pantai (lapangan minyak Arjuna) di dekat Pamanukan Jawa Barat dan tidak lama kemudian ditemukan pula lapangan minyak Jatibarang oleh Pertamina. Pada tahun 1970 menyusul dengan ditemukannya lapangan minyak Kasim di Irian Jaya di daerah yang ditinggalkan oleh Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Mij (NNGPM) yang kemudian ternyata merupakan sumur dengan produksi yang paling besar, yaitu 20.000 barel/hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa sih Peran Geofisikawan bagi dunia MIGAS????

Ilmu Geofisika berperan dalam membantu eksplorasi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi. Termasuk bahan tambang yang berada...