Siklus Krebs merupakan sarana
pengaruh bermacam zat yang berasal dari berbagai jalur metabolisme menjadi
beberapa macam zat-antara yang lazim berperan pada jalur katabolisme dan
anabolisme. Beberapa enzim berperan sebagai alat bantu, mengkatalisis berbagai
reaksi anaplerotik untuk mempertahankan dan atau mengisi kembali
komponen-komponen siklus Krebs. Kepentingan siklus Krebs erat rangkaiannya
dengan rantai pernapasan serta dihasilkannya ATP yang diperlukan pada gerakan,
transportasi, dan biosintesis. (Setyawati AN, 2010)
Adalah satu seri reaksi yang terjadi
di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetil, membebaskan
ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan
ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.
Siklus
krebs disebut siklus asam sitrat karena menggambarkan langkah pertama dari
siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil KoA dengan asam oksaloasetat untuk
membentuk asam sitrat. Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis,
liogenesis, dan interkonversi asam-asam amino. Banyak proses ini berlangsung di
sebagian besar jaringan, tetapi hati adalah satu-satunya jaringan tempat
semuanya berlangsung dengan tingkat yang signifikan. Jadi,akibat yang timbul
dapat parah, contohnya jika sejumlah sel hati rusak, seperti pada hepatitis
akut atau diganti oleh jaringan ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek
genetik pada enzim-enzim siklus asam sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan
kerusakan saraf berat karena sangat terganggunya pembentukan ATP di sistem
saraf pusat.
Selain disebut
dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut siklus asam trikarboksilat
(─COOH) karena hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam
trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (─COOH).
Siklus Krebs adalah proses utama kedua dalam reaksi
pernafasan sel. Siklus Krebs ini ditemukan oleh Hans Krebs
(1900-1981). Reaksi pernafasan sel tersebut disebut juga sebagai daur asam
sitrat atau daur asam trikarboksilat.
Tahapan Reaksi dalam Siklus Krebs
Siklus Krebs terjadi di mitokondria dengan
menggunakan bahan utama berupa asetil-CoA, yang dihasilkan dari proses
dekarboksilasi oksidatif. Ada delapan tahapan utama yang terjadi selama siklus
Krebs.
1. Kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi
penggabungan molekul asetil-CoA dengan oksaloasetat membentuk asam sitrat.
Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat sintetase.
2. Isomerase
sitrat
Tahapan ini dibantu
oleh enzim aconitase, yang menghasilkan isositrat.
3. Produksi
CO2
Dengan bantuan NADH,
enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah isositra menjadi alfa-ketoglutarat.
Satu molekul CO2 dibebaskan
setiap satu reaksi.
4.
Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan reaksi ini
mengubah alfa-ketoglutara menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim
alfa-ketoglutarat dehidrogenase.
5.
Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi seluler
juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP inilah yang
dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus posfat akan ditambahkan ke ADP
menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat, dengan
mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan digunakan untuk membentuk ATP.
6.
Dehidrogenasi
Suksinat yang
dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi fumarat dengan
bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
7. Hidrasi
dan regenerasi oksaloasetat
Dua tahapan ini
merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan penambahan atom hidrogen
pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat sehingga menghasilkan
malat. Malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat
yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs
akan terus berlangsung. Adapun hasil dari Siklus Krebs adalah ATP, FADH2,
NADH dan CO2. Siklus akan menghasilkan 2 molekul CO2,
yang dilepaskan. Jumlah molekul NADH yang dihasilkan adalah 6 molekul,
sedangkan FADH adalah 2 molekul. ATP yang diproduksi secara langsung ada
sebanyak 2 molekul, yang merupakan hasil dari reaksi fosforilasi tingkat substrat.
FADH2 dan NADH adalah
molekul yang digunakan dalam tahapan transpor elektron. Setiap molekul NADH
akan dioksidasi lewat transpor elektron sehingga menghasilkan 3 ATP per
molekul, sedangkan satu molekul FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.
2.2.
Fungsi Siklus Krebs
Fungsi utama siklus Krebs adalah
merupakan jalur akhir oksidasi Karbohidrat, Lipid dan Protein. Karbohidrat ,
lemak dan protein semua akan dimetabolisme menjadi Asetil-KoA. Fungsi Siklus
Siklus Krebs antara lain :
ü Menghasilkan
karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.
ü Menghasilkan
sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai pernapasan untuk produksi
ATP.
ü Mengkonversi
sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk digunakan pada
sintesis asam lemak.
ü Menyediakan
sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam nukleat.
ü Melakukan
pengendalian langsung (produk & bakal produk) atau tidak langsung
(alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui komponen- komponen siklus.
2.3.
Peranan Protein dalam Siklus Krebs
Protein merupakan suatu
senyawa makromolekul yang dihirolisis sehingga menghasilkan asam amino, lalu
asam amino tersebut mengalami proses deaminasi dan terbentuklah keton. Keton
bisa diubah menjadi Asetil KoA atau langsung melalui proses siklus krebs untuk
diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan senyawa yang berguna baik dalam
tubuh maupun di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2.4
Implementasi Protein dalam Siklus Krebs
Deaminasi adalah proses pelepasan
gugus amino (gugus yang mengandung N). Contoh konkrit proses deaminasi
adalah kalau mengonsumsi protein maka di dalam tubuh akan diubah menjadi asam
amino, kemudian asam amino akan dipecah lagi yang hasil akhirnya adalah
amoniak. Tapi karena amoniak itu bersifat sangat toksik—amoniak itu tidak boleh
ada di dalam darah, apalagi di otak—maka diubah menjadi urea. Urea kemudian
akan diekskresikan melalui ginjal. Amoniak mempunyai konsentrasi yang lebih
kecil daripada urea. Bahkan mungkin amoniak itu tidak boleh ada di urine. Jadi produk terakhir protein pada siklus
krebs adalah urea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar