MAKALAH CORING ( bagian 1)

CORING

Pengeboran adalah suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata bor (twist drill) untuk menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun non logam yang masih pejal atau material yang sudah berlubang,pengeboran di lakukan dengan berbagai fungsi yaitu untuk pengambilan sampel dan membuat jalur transportasi menuju batuan reservoir serta batuan yang di indentifikasi memiliki mineral yang bernilai ekonomis.Pengeboran terbagi dalam dua jenis yaitu pengambilan sampel dan pengambilan mineral atau migas
Coring merupakan metode yang digunakan untuk mengambil batu inti (core) dari dalam lubang bor (Bateman,1985). Coring penting untuk mengkalibrasi model petrofisik dan mendapat informasi yang tidak diperoleh melalui log.
Setelah pengeboran, core (biasanya 0,5 m setiap 10 menit) dibungkus dan dijaga agar tetap awet. Core tersebut mewakili kondisi batuan tempatnya semula berada dan relatif tidak mengalami gangguan sehingga banyak informasi yang bisa didapat. Informasi penting yang bisa didapat oleh seorang petrofisis dari data core tersebut menurut Darling (2005) antara lain:
§  Homogenitas reservoar
§  Tipe sementasi dan distribusi dari porositas dan permeabilitas
§  Kehadiran hidrokarbon dari bau dan pengujian dengan sinar ultraviolet
§  Tipe mineral
§  Kehadiran fracture dan orientasinya
§  Kenampakan dip

Informasi yang terbaik adalah dari batu inti (Core) yang diambil dari tiap lapisan kedalaman batuan, namun tidak jarang bahwa core yang diambil tidak bisa mewakili sifat lapisan batuan yang sebenarnya. Oleh karena kesalahan-kesalahan melakukan coring, terutama pada lapisan batu pasir lepas (Unconsolidated Sands).

METODE PENGERJAIN

Metode dalam coring ada dua yaitu:
1.      Bottom Hole Coring
pengambilan core yang dilakukan pada waktu pemboranberlangsung
2.      Sidewall Coring
Pengambilan core yang dilakukan setelah operasi pemboranberlangsung selesai atau pada waktu pemboran berhentiKedua metode coring, mempunyai prinsip kerja yang berbeda, dan menghasilkan(hasil) analisa yang berbeda, walaupun dilakukan pada kedalaman yang sama.

Pada metode Bottom Hole Corring menggunakan jenis pahat yang di tengahnya terbuka dan mempunyai jenis pemotong pahat berupa dougnot shope hole
Pada saat pemboran berlangsung core ini akan menempati core barrel yang berada diatas pahat dan akan tetap akan berada disana sampai diambil ke permukaan.Peralatan-peralatan yang yang termasu dari bottom hole coring adalah :

a.      Conventional Coring
Metode ini menggunakan bit jenis khusus yang disebut Conventional Rotary CoreDrill
Pada saat bit bergerak ke bawah menembus formasi maka coke akan masuk kedalam Inner Core Barrel dan core tidak akan bisa keluar lagi, karena core barrelmempunyai roll dan dan ball bearing.Pada pekerjaan ini untuk mendapatkan core yang baik maka di usahakan beban bitdan kecepatan putar bit kecil.Core yang terbawa tetap terlindungi dan mempunyai ukuran diameter 2 3/8”,sampai dengan 3 9/16”, dengan panjang 20 ft. Sehingga apabila menginginkan core yang panjang maka dibutuhkan beberapa kali round trip.

b.      Diamond Coring
Perbedaan dengan conventional coring adalah pada pahatnya saja, yaitu jenis inimenggunakan jenis diamond bit, Diamond bit ini sangat cocok untuk batuan sedimenyang keras, dan memberikan penetrasi rate yang lebih besar serta tidak perlumenambah rotary speed untuk memotong core.
Core yang didapat bisa mencapai panjang 90 ft dengan diameter 2 7/8”, hanya
saja pada metode ini sangat mahal dikarenakan harga dari peralatannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa sih Peran Geofisikawan bagi dunia MIGAS????

Ilmu Geofisika berperan dalam membantu eksplorasi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi. Termasuk bahan tambang yang berada...