PEMPROSESAN DATA SEISMIK (bagian 1)

Pada dasarnya tahapan pengolahan data seismik yang dilakukan di perusahaan pengolahan data adalah sama. Perbedaan yang terjadi disebabkan adanya perbedaaan kemampuan software yang digunakan dalam pemrosesan data. Salah satu contoh diagram alir yang digunakan pada salah satu perusahaan pemrosesan data seismic adalah sebagai berikut.
•           FIELD TAPE DAN OBSERVER REPORT
Pada saat pengambilan data (akuisisi data) seismic, data yang didapat disimpan didalam pita magnetic dengan format tertentu. Pita magnetic yang memuat data lapangan ini yang disebut field tape.
Observer report adalah laporan yang dibuat pada saat akuisis data dilapangan sebagai bahan acuan  untuk pengolahan data selanjutnya. Observer report ini memuat parameter-parameter antara lain:
1.         Daerah penelitian
2.         Lintasan shot point
3.         Geometri penembakan yang digunakan
4.         Kompensasi nomor trace yang mati
5.         Offset, jarak penembakan dan group interval yang digunakan
•           MULTIPLEX DAN DEMULTIPLEX
            Multiplex adalah format data pada field tape yang tersusun berdasarkan urutan waktu perekaman (pencuplikan) dari gabungan beberapa geophone. Sedangkan Demultiplex adalah format data pada field tape yang disusun berdasarkan urutan trace, dimana data disusun berdasarkan nomor sample untuk tiap tracenya. Pada pemrosesan data, format data haruslah berformat demultiplex, sehingga data lapangan yang berformat multiplex harus diubah menjadi demultiplex. Proses ini disebut demultiplexing.
•           FIELD GEOMETRI
Yang dimaksud field geometri pada pemrosesan data seismic adalah pendefinisian geometri penembakan  dengan acuan observer report yang ada. Hasil output dari field geometri ini berupa stacking chart yang sesuai dengan geometri penembakan yang dilakukan pada saat akuisisi data.
•           LABELLING
Labelling adalah proses pendefinisian identitas trace-trace yang berhubungan dengan point, posisi di permukaanm offset dan niomor CMP (Common Mid Point) pada data hasil demultiplexing. Hasilnya kemudian disimpan dalam tape processing yang akan digunakan untuk pemrosesan selanjutnya.
•           EDITING DAN MUTING
Pada saat akuisisi data dilapangan kadang terjadi trouble pada receiver sehingga receiver tersebut tidak dapat menangkap sinyal reflector gelombang seismic. Sedangkan  trace tersebut telah didefinisikan menurut geometrinya, sehingga disini data perlu diedit. Proses ini disebut editing, yaitu proses yang bertujuan menghilangkan trace-trace yang ‘mati’. Pengeditan data dilakukan berdasarkan observer report yang memberikan informasi adanya konpensasi adanya trace yang mati, adanya loading maupun pengamatan dari display row recordnya.
Muting adalah proses pembuangan data atau pemotongan data yang rusak pada bagian-bagian trace. Ada tiga jenis muting yang sering dilakukan dalam pemrosesan data seismic yaitu: Eksternal muting, Internal muting dan Surgical muting.
•           CDP GATHER
            CDP atau Common Depth Point adalah posisi titik-titik reflector yang sama. CDP Gather adalah proses pengumpulan titik-titik reflector yang sama dibawah permukaan yang mempunyai offset yang berbeda. Tujuan proses untuk mengubah pengelompokan trace-trace yang terkumpul berdasarkan CSP menjadi pengelompokan berdasarkan CDP-nya. Pengelompokan ini sangat bergantung dari geometri penembakan yang dilakukan.
•           INITIAL GATHER
            Initial Gather adalah proses pengumpulan data berdasarkan CDP-nya. Data yang berasal dari shot point dan channel tertentu dikumpulkan sesuai dengan CDP-nya, sehingga data rekaman tersusun berdasarkan CDP-nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa sih Peran Geofisikawan bagi dunia MIGAS????

Ilmu Geofisika berperan dalam membantu eksplorasi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi. Termasuk bahan tambang yang berada...