Pada dasarnya tahapan
pengolahan data seismik yang dilakukan di perusahaan pengolahan data adalah
sama. Perbedaan yang terjadi disebabkan adanya perbedaaan kemampuan software
yang digunakan dalam pemrosesan data. Salah satu contoh diagram alir yang
digunakan pada salah satu perusahaan pemrosesan data seismic adalah sebagai
berikut.
• FIELD TAPE DAN OBSERVER REPORT
Pada saat pengambilan
data (akuisisi data) seismic, data yang didapat disimpan didalam pita magnetic
dengan format tertentu. Pita magnetic yang memuat data lapangan ini yang
disebut field tape.
Observer report adalah
laporan yang dibuat pada saat akuisis data dilapangan sebagai bahan acuan untuk pengolahan data selanjutnya. Observer
report ini memuat parameter-parameter antara lain:
1. Daerah penelitian
2. Lintasan shot point
3. Geometri penembakan yang digunakan
4. Kompensasi nomor trace yang mati
5. Offset, jarak penembakan dan group
interval yang digunakan
• MULTIPLEX DAN DEMULTIPLEX
Multiplex adalah format data pada
field tape yang tersusun berdasarkan urutan waktu perekaman (pencuplikan) dari
gabungan beberapa geophone. Sedangkan Demultiplex adalah format data pada field
tape yang disusun berdasarkan urutan trace, dimana data disusun berdasarkan
nomor sample untuk tiap tracenya. Pada pemrosesan data, format data haruslah
berformat demultiplex, sehingga data lapangan yang berformat multiplex harus
diubah menjadi demultiplex. Proses ini disebut demultiplexing.
• FIELD GEOMETRI
Yang dimaksud field
geometri pada pemrosesan data seismic adalah pendefinisian geometri
penembakan dengan acuan observer report
yang ada. Hasil output dari field geometri ini berupa stacking chart yang
sesuai dengan geometri penembakan yang dilakukan pada saat akuisisi data.
• LABELLING
Labelling adalah proses
pendefinisian identitas trace-trace yang berhubungan dengan point, posisi di
permukaanm offset dan niomor CMP (Common Mid Point) pada data hasil
demultiplexing. Hasilnya kemudian disimpan dalam tape processing yang akan
digunakan untuk pemrosesan selanjutnya.
• EDITING DAN MUTING
Pada saat akuisisi data
dilapangan kadang terjadi trouble pada receiver sehingga receiver tersebut
tidak dapat menangkap sinyal reflector gelombang seismic. Sedangkan trace tersebut telah didefinisikan menurut
geometrinya, sehingga disini data perlu diedit. Proses ini disebut editing,
yaitu proses yang bertujuan menghilangkan trace-trace yang ‘mati’. Pengeditan
data dilakukan berdasarkan observer report yang memberikan informasi adanya
konpensasi adanya trace yang mati, adanya loading maupun pengamatan dari
display row recordnya.
Muting adalah proses
pembuangan data atau pemotongan data yang rusak pada bagian-bagian trace. Ada
tiga jenis muting yang sering dilakukan dalam pemrosesan data seismic yaitu:
Eksternal muting, Internal muting dan Surgical muting.
• CDP GATHER
CDP atau Common Depth Point adalah
posisi titik-titik reflector yang sama. CDP Gather adalah proses pengumpulan
titik-titik reflector yang sama dibawah permukaan yang mempunyai offset yang
berbeda. Tujuan proses untuk mengubah pengelompokan trace-trace yang terkumpul
berdasarkan CSP menjadi pengelompokan berdasarkan CDP-nya. Pengelompokan ini
sangat bergantung dari geometri penembakan yang dilakukan.
• INITIAL GATHER
Initial Gather adalah proses
pengumpulan data berdasarkan CDP-nya. Data yang berasal dari shot point dan
channel tertentu dikumpulkan sesuai dengan CDP-nya, sehingga data rekaman
tersusun berdasarkan CDP-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar