Fiksasi
karbondioksida
Melvin
Calvin bersama beberapa peneliti pada universitas calivornia berhasil
mengidentivikasi produk awal dari fiksasi CO2. Produk awal
tersebut adalah asam 3-fosfogliserat atau sering disebut PGA, karena PGA
tersusun dari 3 atom karbon.
Hasil
penelitian itu menunjukkan bahwa tidak ada senyawa dengan 2 atom C yang
terakumulasi. Senyawa yang terakumulasi adalah senyawa dengan 5 atom C yakni
Ribulosa – 1.5 – bisfosfat (RUBP). Reaksi antara CO2 dengan RUBP
dipacu oleh enzim ribulosa bisfosfat karboklsilase (RUBISCO).
Rubisco
adalah enzim raksasa
yang berperan sangat penting dalam reaksi gelapfotosintesis tumbuhan.
Enzim inilah yang menggabungkan molekul ribulosa-1,5-bisfosfat(RuBP,
kadang-kadang disebut RuDP) yang memiliki tiga atom C dengan karbondioksidamenjadi
atom dengan enam C, untuk kemudian diproses lebih lanjut menjadi glukosa,
molekul penyimpan energi aktif utama pada tumbuhan.
Siklus
Calvin
Siklus
Calvin disebut juga Reaksi gelap yang merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terangdalam fotosintesis.
Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di stroma.
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi terjadi pada bagian kloroplas yang
disebut stroma.
Tempat
terjadinya Reaksi gelap
Bahan
reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2,
yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6),
yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin
Calvin danAndrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut juga reaksi
Calvin-Benson.
Secara
umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi,
reduksi, dan regenerasi.
Reaksi
gelap dimulai dengan pengikatan atau fiksasi 6 molekul CO2 ke 6 molekuk gula 5
karbon yaitu ribulosa 1,5 bifosfat, dikatalisis oleh enzim ribulosa bifosfat
karboksilase/oksigenase(rubisco) yang kemudian membentuk 6 molekul gula 6
karbon. Molekul 6 karbon ini tidak stabil maka pecah menjadi 12 molekul 3
karbon yaitu 3 fosfogliserat. 3 fosfogliserat kemudian difosforilasi oleh 12
ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat. 1,3 bifosfogliserat difosforilasi lagi oleh
12 NADPH membentuk 12 molekul gliseradehida 3 fosfat/PGAL. 2 PGAL digunakan
untuk membentuk 1 molekul glukosa atau jenis gula lainnya, sedangkan 10 molekul
lainnya difosforilasi oleh 6 ATP untuk kembali membentuk 6 molekul Ribulosa 1,5
bifosfat. Proses pengikatan CO2 ke RuBP disebut fiksasi, proses
pemecahan molekul 6 karbon menjadi molekul 3 karbon disebutreduksi dan
proses pembentukan kembali RuBP dari PGAL disebut regenerasi.
Fotosintesis
ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah
fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3, 3-fosfogliserat. Kebanyakan tumbuhan
yang menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3.Padi,
gandum, dan kedelai merupakan contoh-contoh tumbuhan C3 yang
penting dalam pertanian.
Kondisi
lingkungan yang mendorong fotorespirasi ialah hari yang panas, kering, dan
terik-kondisi yang menyebabkan stomata tertutup. Kondisi ini menyebabkan CO2
tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi fotorespirasi.Dalam spesies
tumbuhan tertentu, ada cara lain fiksasi karbon yang meminimumkan
fotorespirasi. Dua adaptasi fotosintetik yang paling penting ini ialah
fotosintesis C4 dan CAM
Tumbuhan
C4
Tumbuhan
C4 dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus
Calvin yang menghasilkan asam berkarbon -4 sebagai hasil pertama fiksasi CO2 dan
yang memfiksasi CO2 menjadi APG di sebut spesies C3,
sebagian spesies C4 adalah monokotil (tebu, jagung, dll)
Reaksi
dimana CO2 dikonfersi menjadi asam malat atau asam aspartat
adalah melalui penggabugannya dengan fosfoeolpiruvat (PEP) untuk membentuk
oksaloasetat dan Pi.
Enzim
PEP-karboksilase ditemukan pada setiap sel tumbuhan yang hidup dan enzim ini
yang berperan dalam memacu fiksasi CO2 pada tumbuhan C4.
enzim PEP-karboksilase terkandung dalam jumlah yang banyak pada daun tumbuhan C4,
pada daun tumbuhan C-3 dan pada akar, buah-buah dan sel – sel tanpa klorofil
lainnya ditemukan suqatu isozim dari PEP-karboksilase.
Reaksi
untuk mengkonversi oksaloasetat menjadi malat dirangsang oleh enzim malat
dehidrogenase dengan kebutuhan elektronnya disediakan oleh NHDPH. Oksaleasetat
harus masuk kedalam kloroplas untuk direduksi menjadi malat.
Pembentukkan
aspartat dari malat terjadi didalam sitosol dan membutuhkan asam amino lain
sebagai sumber gugus aminonya. Proses ini disebut transaminasi.
Pada
tumbuihan C-4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni :
- sel mesofil
- sel-sel bundle sheath/ sel
seludang-berkas pembuluh.
Sel
seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat disekitar
berkas pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat
sel mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus calvin didahului oleh masuknya
CO2 ke dalam senyawa organic dalam mesofil.
Langkah
pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpirufat (PEP) untuk
membentuk produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase
menambahkan CO2pada PEP. Karbondioksida difiksasi dalam sel mesofil
oleh enzim PEP karboksilase. Senyawa berkarbon-empat-malat, dalam hal ini
menyalurkan atom CO2 kedalam sel seludang-berkas pembuluh,
melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang –berkas pembuluh, senyawa berkarbon
empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang kedalam materi
organic oleh robisco dan siklus Calvin.
Dengan
cara ini, fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan
meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas
dengan cahaya matahari yang banyak, dan dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering
muncul dan tumbuh subur
Tumbuhan
CAM
Beberapa
spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan
lainnya, yakni Tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya
pada siang hari. Kelompok tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen
yang tumbuh da daerah kering. Dengan menutup stomata pada siang hari membantu
tumbuhan ini menghemat air, dapat mengurangi laju transpirasinya, sehingga
lebih mampu beradaptasi pada daerah kering tersebut.
Selama
malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ii mengambil CO2dan
memasukkannya kedalam berbagai asam organic. Cara fiksasi karbon ini disebutmetabolisme
asam krasulase, atau crassulacean acid metabolism (CAM).
Dinamakan
demikian karena metabolisme ini pertama kali diteliti pada tumbuhan dari famili
crassulaceae. Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae,
Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium lanceanum.
Jalur
CAM serupa dengan jalur C4 dalam hal karbon dioksida terlebih
dahulu dimasukkan kedalam senyawa organic intermediet sebelum karbon dioksida
ini memasuki siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan C4,
kedua langkah ini terjadi pada ruang yang terpisah. Langkah ini terpisahkan
pada dua jenis sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan untuk
sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan siklus calvin
berlangsung selama siang hari.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi fotosintesis :
A.
faktor genetik
yang
di dalamnya meliputi :
¨
perbedaan antara spesies.
yaitu
perbedaan antara spesies C3, C4, dan CAM.
¨
Pengaruh umur daun.
Umur
daun akan mempengaruhi laju fotosintesis. Kemampuan daun untuk berfotosintesis
meningkat pada awal perkembangan daun, tetapi kemudian mulai turun, kadang
sebelum daun tersebut berkembang penuh.
¨
Pengaruh laju translokasi fotosintat
faktor
lain yang dapat mempengaruhi laju fotosintesis adalah laju translokasi
fotosintat dari daun ke organ-organ penampung yang berfungsi sebagai limbung
(sink). Perlakuan pemotongan organ seperti umbi, biji, atau buah yang sedang
membesar dapat menghambat laju fotosintesis untuk beberapa hari, terutama untuk
daun yang berdekatan dengan organ yang dibuang tersebut. Hambatan terhadap laju
fotosintesis ini disebabkan karena hasil fotosintesis yang tertimbun pada daun
tidak dapat di translokasikan ke organ yang telah dibuang tersebut.
B.
faktor lingkungan
¨
Ketersediaan air
Kekurangan
air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
¨
Ketersediaan CO2
CO2 merupakan
bahan baku sintesis karbohidrat. Karena itu, jika keurangan CO2 akan
menyebabkan penurunan laju fotosintesis. Sedangkan peningkatan konsentrasi CO2 akan
secara konsisten memacu laju fotosintesis.
¨
Pengaruh cahaya.
Laju
fotosintesis akan meningkat pada intensitas cahaya meningkat hanya apabila
diimbangi kenaikan kadar CO2, yaitu sekitar tengah hari, yakni pada saat
intensitas cahaya mencapai puncaknya. Demikian sebaliknya. Penutupan cahaya
matahari oleh awan juga akan mengurangi laju fotosintesis.
¨
Pengaruh suhu
Enzim-enzim
yangbekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya.
Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga
batas toleransi enzim.
Thanks kak
BalasHapus