Apa sih Peran Geofisikawan bagi dunia MIGAS????






Ilmu Geofisika berperan dalam membantu eksplorasi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi. Termasuk bahan tambang yang berada di bawah permukaan bumi. Oleh karenanya, penerapan ilmu ini membutuhkan penguasaan teknologi dan informasi yang tinggi serta SDM yang berkualitas.

Gambar 1. Penulis terlibat dalam survey Ekplorasi migas di selat makassar


Apakah kamu termasuk ???

Ahli Geofisika sebagai penentu cadangan energy Hidrokarbon Selain Eksplorasi Migas.



Geofisika memiliki peranan yang cukup penting ketika secara geologis, indikator geologinya yang bisa dicapai semakin berkurang. Seiring berjalannya waktu, metode geofisika semakin dikembangkan dalam pencarian maupun ekplorasi minyak bumi dan mineral.



Selain digunakan untuk ekplorasi mineral yang ekonomis, metode geofisika juga digunakan dalam memnemukan cadangan logam lainnya. Contohnya bijih sulfida dan bijih besi.




Dari pemaparan diatas, telah diuraikan bagaimana pentingnya peran geofisika dalamekplorasi minyak bumi dan mineral di samping memperhatikan sisi geologinya.



Mudahnya Menjadi Geofisikawan

Mempelajari ilmu alam untuk mengenal karakter permukaan bumi dan seisinya akhir-akhir ini sangat penting. Bagaimana tidak, cabang ilmu yang bersinggungan langsung dengan deteksi bencanan alam salah satunya geofisika perlu dipelajari oleh kaum muda.




Kebutuhan ahli ilmu bumi ini sebagai langkah awal identifikasi permukaan bumi Indonesia yang terletak pada perpecahan tiga lempeng benua, dari pergerakan lempeng tersebut rawan terjadi gempa, stunami dan bencana alam lainnya.





Terima kasih telah berkunjung ke laman kami

QC SEISMIK (Pengolahan Data Seismik)

Pengolahan data seismik merupakan tahapan kedua di dalam kegiatan eksplorasi seismik, adapun tujuan pengolahan data seismik adalah menghasilkan penampang seismik dengan S/N (signal to noise ratio) yang baik tanpa mengubah bentuk reflektor yang sebenarnya sehingga dapat di ketahui keadaan di bawah permukaan bumi yang sebenarnya.


Pada dasarnya kegiatan Pengolahan Data dasar ( QC ) merupakan kegiatan pengolahan data seismik hasil survei. Pada proses pengolahan data seismik diperlukan informasi navigasi yang akurat agar hasil profil seismik yang dihasllkan dapat tergambar posisinya di peta dengan benar. Tingkat keakuratan posisi pada survei seismik sangat penting mengingat akan digunakan sebagai peta seismik dasar pada saat penentuan posisi titik bor. Jika peta seismik tersebut tidak akurat maka resiko kesalahan pengeboran menjadi tinggi.

Pengolahan Data dasar merupakan pengolahan data seismik untuk keperluan akuisisi lapangan karena pengolahan data ini sebatas untuk memperoleh stack awal ( brute stack ). Brute stack merupakan fase awal yang di gunakan untuk melihat kualitas data seismik tiap lintasan sehingga ouput dari pengolahan data dasar memberikan gambaran umum kepada client tentang kualitas data awal yang di peroleh selama di lakukan akuisisi dan menjadi acuan untuk melanjutkan ke lintasan berikutnya atau mengulang akuisisi data di lintasan tersebut. Pengolahan data ini di sebut Quality Control.


Batuan Dolomit


Proses Terbentuknya Batuan Dolomit

Dolomit yang baru dikenal sejak tahun 1882, merupakan variasi batu gamping yang mengandung > 50%  karbonat istilah dolomit pertama kali digunakan untuk batuan karbonat tertentu yang terdapat di daerah Tyeolean Alpina (Pettijohn.F.J. 1956). Dolomit dapat terbentuk karena proses primer dan sekunder.

Secara sekunder, dolomit umumnya terjadi kerena proses pelindian (leaching) atau peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalam batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit. Selain itu dolomit sekunder dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit.

Pembentukan dolomit sekunder dapat terjadi karena berbeberapa faktor diantaranya adalah tekanan air yang banyak mengandung unsur magnesium dan prosesnya berlangsung dalam waktu lama. Dengan semakin tua umur batu gamping, semakin besar kemungkinannya untuk berubah menjadi dolomit. Dolomit primer terbentuk bersama-sama dalam galian tambang yang berupa bijih.

Mineralogi
Sebagai salah satu rumpun mineral karbonat, dolomit mempunyai struktur kristal rhombohedral yang mempunyai komposisi kimia CaMg(CaCO3)2 atau managdolomit dan berkomposisi kimia MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit.

Umumnya dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dangan kekerasan lebih lunak dari batu gamping (berkisar antara 3.5 – 4) bersifat pejal, berat jenis antara 2.8 – 2.9 yang berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

Cara Memperoleh dan Mengolah

Eksplorasi
Eksplorasi disamping bertujuan untuk menentukan jumlah cadangan juga untuk menginterprestasikan bentuk tubuh endapan, luas penyebaran, dan struktur yang dominan di daerah tersebut. Eksplorasi bahan galian industri pada umumnya lebih sederhana disbandingkan dengan untuk mineral logam, karena sebaran fisik bahan galian industri biasanya lebih mudah ditemukan.
Eksplorasi biasanya dilakukan apabila penyelidikan pendahuluan memenuhi syarat untuk perencanaan penambangan. Eksplorasi batuan dolomit dilakukan bertahap. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara pemboran atau sumur uji. Perhitungan cadangan dilakukan berdasarkan korelasi data pemboran dengan data geologi permukaan.

Penambangan
Penambangan batuan dolomit di Indonesia umumnya dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan metoda quarry. Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat, pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau power scraper. Penambangan dilakukan dengan cara konvensional dan mekanis.

Pengolahan
Pengolahan dolomit dilakukan dengan cara yang sederhana pula. Bongkah-bongkah dolomit dari penambangan diangkut ke unit pengolahan. Kemudian bongkah-bongkah dolomit tersebut direduksi ukurannya dengan menggunakan alat pemecah batu, hasil proses ini selanjutnya digiling untuk mendapatkan dolomit yang berukuran halus (tepung) dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan permintaan.


Galena


Galena (PbS) atau biasa disebut Timah Hitam merupakan mineral logam yang mengandung Pb dan kaya akan Sulfida, berasosiasi dengan mineral – mineral sulfida lainnya seperti Sphalerite, Chalcophyrite, Phyrite, Arsenophyrite dan biasa juga ditemukan bersama2 dengan Emas (Au) keterdapatan mineral galena ini biasa berada pada vein – vein kuarsa atau biasa juga didapatkan pada batuan – batuan yang teralterasi sangat kuat baik itu pada batuan vulkanik seperi Tufa, basalt dll atau pada batuan – batuan terobosan lainnya, 

Deposit mineral galena tersebar di belahan dunia mualai dari Wales, Jerman, Perancis, Rumania, Austria, Belgia, Italia, Spanyol, Skotlandia, Irlandia, Inggris, Australia, Meksiko, dan Amerika Serikat termasuk indonesia

Ciri Fisik Mineral Galena adalah
·         Warna                     : Hitam perak
·         Kilap                        : Metalik
·         Cerat                        : Abu – abu
·         Pecahan                  : Conchoidal
·         kekerasan               : 2.5 – 2.75
·         Sistem Kristal       : Isometrik
·         Bentuk Mineral    : Kubik
·         Berat Jenis            : 7.2 – 7.6
·         Keterdapatan       : pada batuan teralterasi atau pada Vein – vein kuarsa
·         komposisi Kimia : PbS

Galena berasal dari bahasa Yunani yaitu GALENE  yang berarti bijih timah merupakan kelompok mineral yang beranggotakan :
·         Alabandite
·         Alataite dll

jenis – jenis Galena :
·         Argentiferous Galena, Campuran dari Galena dan perak
·         Auriferous Galena, galena yang mengandung emas
·         Selenian Galena, galena yang mengandung Selenian
·         U-Galena, galena yang mengandung Uranium

Galena banyak dijumpai di sekitar batuan metamorf dan batuan beku. Galena tersebut membentuk suatu jalur di antara rekahan batuan beku dan metamorf. Singkapan mineral galena ini bisa terlihat di lereng bukit atau tepian sungai di daerah batuan metamorf. Pada beberapa tempat, mineral galena ini berdekatan dengan unsur lain seperti tembaga (Cu). Apabila unsur Cu juga dominan pada mineral galena,  Batuan galena Indonesia saat ini kebanyakan diekspor untuk memenuhi kebutuhan industri di China.

Metode eksploitasi galena umumnya menggunakan peledakan atau secara tradisional membuat suatu jalur bawah tanah (terowongan) diantara rekahan batuan beku. Daerah sebaran  galena antara lain berada di Aceh Timur – Nangroe Aceh Darussalam, Pasaman – Sumatera Barat, Ponorogo – Jawa Timur dan Wonogiri, Jawa Tengah.

Siklus hidrologi


Siklus hidrologi atau disebut juga siklus air adalah proses, yang didukung oleh energi matahari, yang menggerakan air antara lautan, langit, dan tanah. Artikel berikut menjelaskan sedikit lebih banyak tentang siklus air, di mana air bersirkulasi dari tanah ke udara dalam suatu siklus yang berkelanjutan.

Air adalah kekuatan pendorong dari semua alam (Leonardo da Vinci). Benar dinyatakan oleh pelukis dan pematung terkenal ini, air adalah salah satu zat yang paling penting di bumi, karena semua organisme hidup membutuhkan air untuk bertahan hidup. Selain itu, itu adalah fakta yang diketahui bahwa air mencakup sekitar 70% dari permukaan bumi. Siklus air, juga dikenal sebagai siklus hidrologi, dapat didefinisikan sebagai ‘suatu siklus terus menerus, tak berujung dan penguapan air secara alami, berikutnya kondensasi, dan pengendapan sebagai hujan dan salju. ”

Banyak makhluk hidup, seperti tanaman, hewan, dan jamur, tergantung pada jumlah kecil pasokan air permukaan yang segar, kekurangan air dapat memiliki efek besar pada dinamika ekosistem. Manusia, tentu saja, telah mengembangkan teknologi untuk meningkatkan ketersediaan air, seperti menggali sumur untuk mengambil air tanah, menyimpan air hujan, dan menggunakan desalinasi untuk mendapatkan air minum dari laut. Meskipun pengejaran air minum ini telah berlangsung sepanjang sejarah manusia, pasokan air bersih masih menjadi masalah utama di zaman modern.

Siklus air sangat penting untuk dinamika ekosistem karena memiliki pengaruh besar pada iklim dan, dengan demikian, pada lingkungan ekosistem. Misalnya, ketika air menguap, tidak memakan energi dari sekitarnya, pendinginan lingkungan. Ketika mengembun, ia melepaskan energi, pemanasan lingkungan. Tahap penguapan adalah siklus memurnikan air, yang kemudian mengisi ulang tanah dengan air tawar.

Aliran air cair dan es mengangkut mineral di seluruh dunia. Hal ini juga terlibat dalam pembentuk kembali fitur geologi bumi melalui proses termasuk erosi dan sedimentasi. Siklus air juga penting untuk pemeliharaan yang paling hidup dan ekosistem di planet ini. Sebagian besar air di bumi disimpan untuk waktu yang lama di lautan, tanah, dan es. Waktu tinggal adalah ukuran waktu rata-rata molekul air individual tetap dalam reservoir tertentu. Sejumlah besar air bumi terkunci di tempatnya pada waduk ini seperti es, di bawah tanah, dan di laut, dan, dengan demikian, tidak tersedia untuk siklus jangka pendek (hanya air permukaan yang bisa menguap).

Ada berbagai proses yang terjadi selama Siklus air, yang meliputi:
1.      penguapan / sublimasi
2.      kondensasi / presipitasi
3.      aliran air bawah permukaan
4.      limpasan permukaan / pencairan salju
5.      debit sungai

Tahapan Siklus Air
Ada sejumlah langkah yang terlibat dalam siklus air. Air melewati semua tiga keadaan materi selama siklus ini. Kekuatan alam seperti matahari, udara, tanah, pohon, sungai, laut, dan pegunungan memainkan peranan penting dalam menyelesaikan siklus air.

Tahap 1
Matahari terjadi menjadi kekuatan pendorong dari siklus air. Ini memanas air di laut, sungai, danau dan gletser, yang menguap dan naik ke atas di udara. Air juga menguap melalui tanaman dan tanah melalui proses yang disebut transpirasi. Air menguap ini dalam bentuk uap air, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Tahap 2
Uap air ini kemudian masuk bersentuhan dengan arus udara, yang membawanya lebih tinggi ke atmosfer. Setelah mencapai suhu dingin, uap air mengembun membentuk awan, yang mengandung jutaan tetesan kecil air.

Tahap 3
Awan ini bergerak sepanjang dunia dan tumbuh semakin besar mengumpulkan uap air lebih banyak dalam perjalanan mereka. Ketika itu menjadi terlalu berat untuk awan untuk menahan uap air lagi, mereka meledak dan tetesan air jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan. Jika suasana cukup dingin, curah hujan berubah menjadi hujan salju dan hujan es.

Tahap 4
Pada langkah terakhir, hujan atau salju yang mencair mengalir kembali ke badan air seperti sungai, danau, dan waduk. Air hujan juga diredam oleh tanah, melalui proses yang disebut infiltrasi. Beberapa air juga berjalan dari permukaan atau merembes di dalam tanah, yang kemudian dapat dilihat sebagai air tanah atau air tawar mata air. Akhirnya air mencapai lautan, yang merupakan badan air terbesar dan sumber terbesar dari uap air.

Siklus air didorong oleh energi matahari karena menghangatkan lautan dan air permukaan lainnya. Energi matahari menyebabkan penguapan (air menjadi uap air) air permukaan yang zat cair dan sublimasi yakni (es menjadi uap air) air beku, yang menyimpan dalam jumlah besar uap air ke atmosfer.


Seiring waktu, uap air mengembun menjadi awan ini sebagai tetesan cair atau bekuan, yang akhirnya diikuti oleh presipitasi (hujan atau salju), kembali lagi air ke permukaan bumi. Hujan akhirnya merembes ke dalam tanah, di mana ia dapat menguap lagi (jika dekat permukaan), mengalir di bawah permukaan, atau disimpan untuk waktu yang lama. Lebih mudah diamati adalah limpasan permukaan: aliran air segar baik dari hujan atau pencairan es. Limpasan kemudian dapat membuat jalan melalui sungai dan danau ke laut atau mengalir langsung ke lautan itu sendiri. Hujan dan limpasan permukaan adalah cara utama

METODE PENELITIAN METODE MAGNETIK



Tahap Akuisisi Data

Akuisisi data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.    Sebelum dilakukan pengambilan data di lokasi, terlebih dahulu dilakukan pengukuran nilai background (data magnetik yang tidak terpengaruh oleh medan luar) untuk keperluan koreksi diurnal. Pengambilan data background dilakukan pada malam hari mulai pukul 20.00 sampai dengan pukul 01.00.
2.    Dua buah GEM proton magnetometer digunakan masing-masing untuk pengukuran pada base station dan station pengukuran (magnetometer mobile). Pada base dipasang 1 buah sensor dan diatur untuk mengambil data setiap sepuluh menit, sedangkan pada magnetometer mobile digunakan 2 buah sensor untuk pengukuran medan total serta gradio.
3.    Dilakukan pengambilan data disetiap station pengukuran dengan masing-masing tiga kali pengulangan. Data medan total serta gradio setiap station dicatat pada log book disertai dengan waktu pengukurannya.
4.    Pada base station selain alat melakukan pengambilan data secara otomatis setiap 10 menit, data tersebut dicatat pula dalam log book, juga disertai dengan waktu pengukurannya.

3.5 Tahap Pemrosesan Data

            Data yang telah didapatkan dari tahap akuisisi selanjutnya diproses dengan menggunakan Microsoft Excel, dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.     Seluruh data lapangan mulai dari nama station, waktu pengukuran, bacaan medan total, bacaan gradio, bacaan base, nilai background dan koordinat titik pengukuran (dalam sistem kartesian) di input dalam bentuk tabel dalam MS Excel. Untuk bacaan medan total dan gradio masing-masing diinput data untuk 3 kali pengulangan, kemudian dirata-ratakan.
2.    Kemudian dibuat kolom untuk nilai medan utama (IGRF) yang didapatkan dari link http://wdc.kugi.kyotou.ac.jp/igrf/point/. Untuk area pengukuran didapatkan IGRF sebesar 41638.9.
3.    Kemudian dibuat kolom baru untuk nilai koreksi diurnal. Koreksi diurnal didapatkan dengan cara mengurangkan nilai background dengan bacaan base.
4.    Kemudian dibuat satu kolom lagi untuk nilai medan anomali yang selanjutnya akan dimodelkan. Medan anomali didapatkan dengan memasukkan persamaan :
Medan Anomali = Medan Total – IGRF + Diurnal
5.    Setelah nilai medan anomali didapatkan maka data sudah bisa dimodelkan.

Pemodelan Dan Interpretasi


            Data medan anomali yang telah didapatkan dari pemrosesan data selanjutnya dimodelkan menggunakan Oasis Montaj dan Mag2DC. Oasis Montaj menghasilkan model secara lateral untuk melihat sebaran anomali dan Mag2DC menghasilkan model di bawah permukaan secara vertikal.

JENIS GELOMBANG


Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium/perantara. Medium gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas, misalnya tali, slinki, air, dan udara. Dalam perambatannya, gelombang membawa energi. Energi gelombang air laut sangat terasa bila kita berdiri di tepi pantai, berupa dorongan gelombang pada kaki kita.

Gelombang dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat fisisnya, yaitu :

Berdasarkan arah getarannya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
a.       Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya berimpit dengan arah rambatannya, misalnya gelombang bunyi.
b.      Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya, misalnya gelombang pada tali dan gelombang cahaya.

Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri.
a.       Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.
b.      Gelombang diam/berdiri, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah, misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik.

Berdasarkan zat perantara atau medium rambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua, yakni gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
a.       Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium, misalnya Bawah atas gelombang air, gelombang pada tali, dan gelombang bunyi.
b.      Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya tanpa memerlukan medium, misalnya gelombang cahaya.

Pada bab ini kita hanya akan mempelajari tentang gelombang beserta besaran-besaran yang berkaitan dengan gelombang, yaitu simpangan (Y), amplitudo (A), frekuensi (f), periode (T), dan fase (ϕ). Pada prinsipnya gelombang adalah rambatan dari energi getaran. Semua gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik mempunyai sifat-sifat yang sama yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dapat dibiaskan (refraksi), dapat saling berinterferensi (memadukan), dan mengalami difraksi (pelenturan), dispersi, dan polarisasi.

Untuk mempelajari sifat pada gelombang dapat dilakukan kegiatan percobaan mengamati gelombang yang terjadi di permukaan air dengan menggunakan tangki riak atau tangki gelombang (ripple tank). Pada dasarnya tangki riak terdiri atas tangki air yang dasarnya terbuat dari kaca, motor listrik sebagai sumber getar yang diletakkan di atas papan penggetar dan akan menggetarkan papan penggetar yang berupa plat/keping untuk pembangkit gelombang lurus dan pembangkit berbentuk bola kecil untuk membangkitkan gelombang lingkaran. Sebuah lampu diletakkan di atas tangki riak untuk menyinari permukaan logam. Di bawah tangki riak diletakkan kertas putih untuk mengamati bentuk gelombang pada permukaan air. Puncak dan dasar gelombang akan terlihat pada kertas putih (layar) berupa garis gelap dan terang.

Sebelum membicarakan sifat gelombang, akan kita bahas mengenai pengertian front gelombang atau muka gelombang dan sinar gelombang. Apabila kita menggunakan keping getar, maka pada permukaan air akan kita lihat garis lurus yang bergerak ke tepi dan jika kita menggunakan bola sebagai penggetarnya, maka pada permukaan timbul lingkaran- lingkaran yang bergerak ke tepi.
Sekumpulan garis-garis atau lingkaranlingkaran itu yang dinamakan front gelombang atau muka gelombang. Jadi muka gelombang didefinisikan sebagai tempat sekumpulan titik yang mempunyai fase yang sama pada gelombang. Muka gelombang dapat berbentuk garis lurus atau lingkaran.

Tempat kedudukkan titik yang mempunyai fase yang sama mempunyai  jarak 1λ, 2λ, 3λ ..., dan seterusnya, sehingga jarak antarfront gelombang . Setiap gelombang merambat menurut arah tertentu. Arah rambatan gelombang disebut sinar gelombang. Sinar gelombang arahnya selalu tegak lurus muka gelombang.

Apa sih Peran Geofisikawan bagi dunia MIGAS????

Ilmu Geofisika berperan dalam membantu eksplorasi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi. Termasuk bahan tambang yang berada...